![]() |
Aran Asline Bambang Sumitro |
Dia sahabatku..., namanya Demitro Albertini, bukan nama sebenarnya sih, itu julukan dari kami untuk dia, kebetulan juga aku dan dia sama2 MILANISTI (aku gooners pisan),jadi dimirip2kan dengan Dimitrio Albertini Legenda AC Milan, karena menurutku itu nama yang pas untuk seorang kapten sepak bola dan anggota paduan suara semasa SMA. Untuk mengolah si kulit bundar dia memang jagonya, tapi untuk bernyanyi??? Ah sudahlah.... aku malas ngomongin kemampuan bernyanyinya, MENGERIKAN, kalo mau di ibaratkan, mendengarnya bernyanyi sama halnya nonton film HORROR yang levelnya Triple X, HUORRORRRR PAKE BINGITS....!!!
Beberapa waktu yang lalu kami berlima, naik kepuncak Ijen,
untuk menikmati fenomena alam yang didunia cuma ada di dua tempat, dan salah
satunya di kawah Ijen yakni SI API BIRU (Bukan iklan kompor lho). Kami naik
sekitar jam 2 pagi, suasana masih gelap, dingin menyergap, tapi itu semua tak
ada artinya, karena kami selalu tertawa dengan hal2 gila yang dilakukan masing2
dari kami, hingga orang2 yang disekitar kamipun turut tertawa. Aku sendiri
sudah beberapa kali naik ke puncak Ijen dan menikmati BLUE FIRE (Keminggris),
tapi tidak dengan Demitro dan beberapa temanku yang lain, bagi mereka ini pengalaman
pertamanya. Di seperempat perjalanan naik2 kepuncak gunung, salah satu teman
kami, sebut saja namanya Farid Mendho, yang dari awal sangat bersemangat, yang
sok2 kuat, ternyata Ndledhek sodara2,
dia menyerah, sehingga hanya kami berempat yang meneruskan perjalanan.
Ditengah perjalanan Demitro mulai minta berhenti untuk
istirahat, fisiknya yang mantan atlit sudah tak terlihat lagi, nafasnya sudah
ngos2an, hingga dia muntah2, dan merengek hendak menyerah, sepanjang perjalanan
dia mengeluh lapar, lantas terjadilah percakapan yang fenomenal ini, sbb:
Demitro : Roy...ring nduwur ono wong dodolan?? Isun elom yah...
Aku : Yo ono Trok, wong dodolan bakso
Demitro : Alhamdulillah.... ono segone Roy???
Aku : Kadung sego sing ono Trok, ono ne lontong...
Demitro : yo wes sing paran2 lontong, ayo gancang mlakune, trus tuku bakso ring Puncak Ijen
Demitro yang awalnya sudah putus asa, seketika bersemangat,
berjalan setapak demi setapak, membelah gelap menembus dingin.
Dia tetap tertawa sa’at tersadar bahwa aku telah
membohonginya, ketika tak seorangpun penjual bakso dia jumpai di puncak Ijen
(Kiro2 tah wes Troook, kelendi nak nyurung rombonge bakso munggah Ijen),
untungnya masih ada bekal yang dibawa Farid Mendho, sekedar untuk menutup mulut
Demitro.
Baginya..., Si Api Biru lah, Blue Fire lah, Hijaunya danau
kawah lah, dia nggak perduli, satu hal yang dia yakini, BAKSO LONTONG DI
PUNCAK IJEN. Dan bakso lontonglah yang memberinya kekuatan, hingga akhirnya
kami berempat bisa menikmati BLUE FIRE yang terkenal itu, dan hijaunya danau kawah yang indah.
Semoga bisa membuat anda tersenyum....
Based On True Story.......
Based On True Story.......